Selasa, 24 Februari 2009

Malu Didepan Banyak Guru

Saya punya cerita memalukan tapi membuat lucu kalian (Gak lucu juga gak apa-apa). Nih ceritanya.

Suatu hari, saat diumumkan pemenang lomba test uji coba UN di primagama, teman saya, Rahadian Yusuf, menang diperingkat pertama dan mendapatkan Beasiswa dan Piagam Penghargaan. Saya sih ikut lomba tersebut, tapi masuk ke peringkat 111 (Keren Amat Angkanya) dari 312 siswa yang dilombakan. Untungnya saya masih dapat hadiah dari lomba tersebut. Yaitu sebuah sertifikat yang sedang saya cari untuk lulus nanti. Banyak guru yang terkagum oleh Rahadian Yusuf sehingga banyak guru yang meminta Piagam Penghargaannya. Tapi yang jadi pertanyaan besar adalah.....

Kenapa guru di sekolah saya menginginkan piagam penghargaan Rahadian Yusuf selama lomba ? Lalu untuk apa guru-guru itu menginkan fotokopian Piagam Penghargaan punya teman saya ?


Pertanyaan itu mungkin menjadikan saya penasaran besar-besaran. Sehingga saya harus mengikuti Jejak beberapa guru do sekolah saya....


Oh ya, tentang Rahadian Yusuf teman saya. Dia adalah seorang murid terpintar dikelas saya. Meskipun orangnya cadel dan susah diajak bicara, tapi menurut saya tipe orang seperti dia adalah orang yang mudah bergaul dengan temannya. Populer dikelasnya. Guru MTK dan IPA menganggap dia adalah orang yang jenius. Dia juga sering mengikuti lomba pendidikan dan selalu juara 1 (Kadang dibawah itu seperti olimpiade MTK dia diperingkat ke-8). Teman sepintarnya pun enak untuk mengajak dia menjadi teman. Terkadang beberapa teman saya suka menjahili Rahadian Yusuf walaupun sedang belajar dan sedang ulangan.


To the point, teman saya, Rahadian Yusuf sering diminta guru yang ciri-cirinya gendut, ada tai lalat, mukanya mirip Bu Yatmi (The Devil Teacher sebutan teman-teman saya di sekolah) rakus makan (Apalagi kalau lagi ngajar hehehe........ ). Saya sih gak tau tuh nama gurunya tapi yang saya tau tuh gurunya nama depannya pasti dari kata “mur....” . Entah mur siapa ? Padahal Disekolah saya banyak guru yang namanya ada mur-nya. Seperti Murdiningsih, Murti, Muryani, Murdiningrum, dan masih banyak lagi. Keingat kata mur seperti kaya baut yang ada di sekitar besi-besi.


Saat di hari Rabu tanggal sekian bulan febuari tahun 2009 saat saya ingin mengantarkan teman saya untuk mengasihkan Piagam Penghargaan kepada guru yang kriterianya saya sebutkan tadi. Tapi saya ingin mencari tau gurnya itu Bu siapa ? Saya lihat di Jadwal pelajaran ternyata ada di kelas 9-1 setelah istirahat. Yang saya tau itu guru di sekolah. Gurunya itu walikelas 9-5, Muryani Widiastuti. Guru matematika yang kriterianya sama seperti yang saya sebutkan. Waktu itu saya lihat kelas 9-5 latihan upacara bersama Bu Muryani (Seperti kriteria tersebut). Kemungkinan besar, guru yang memenuhi kriteria itu adalah Bu muryani.


Tapi kayanya di jadwal mengajarnya dari kelas 9-1 sampai 9-6. Menurut saya ada yang ganjil di jadwal itu. Padahal dari kelas 9-1 sampai 9-3 ada guru yang mengajar MTK selain Bu Muryani. Saya tanya teman saya di kelas 9-2 yaitu, Faisal Ramadhani. Katanya guru MTKnya Bu Muryani, lalu saya sebutkan kriterianya ternyata katanya iya. Kemudian saya tanya teman saya di kelas 9-1, yaitu Desy Adrianti S. Saya bertanya dengan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan yang saya berikan ke Faisal kelas 9-2. Ternyata jaawabanya sama. Kemudian saya tanya lagi teman saya dikelas 9-6 , yaitu Aminah. Dengan pertanyaan yang sama pula. Jawabannya juga sama. Aduh...... Sepertinya saya bingung bilang ke Rahadian ke guru siapa yang kriterianya sama yang saya sebutkan tadi. Kalau saya bilang bu Muryani, pasti salah orang. Kan bisa malu.


Saat kejadian Bu Yatmi jatuh tertimpa teman saya saat saya sedang pelajaran Olahraga. Teman saya jadi takut sama guru itu. Tapi, mengingat kejadian itu. Sepertinya, masalah untuk mencari guru itu semakin sulit. Di hari sebelumnya saat pelajaran Elektro, Rahadian dipanggil oleh Bu Sri. Bu sri ? Saat saya melihat jadwal pelajaran. Bu sri yang kepanjangannya Sri Murdiningrum. Mengajar MTK juga cuman dikelas 9-4, 9-5, dan 9-6. Wah, masalah jadi rumit.


Yang saya ketahui tentang Bu Murti itu guru IPA yang ngajar di kelas 9-1 sampai 9-6. Soalnya saya tau dari suruhan bu Muryani (Kriteria sebelumnya) disuruh bilangin ke bu Murti yang lagi ngajar di kelas 9-3 yaitu ada orang lagi nyariin Bu Murti. Saya langsung kekelas 9-3 yang pindah ke lantai Atas ternyata lagi ulangan IPA. Saya tunggu tuh beberapa Menit. Setelah Bu Murti nya keluar baru saya bilang. Ternyata bu Murti gak sesuai dengan kriteria yang saya cari. Kalau bu Murdiningsih itu guru BK saya, gak mirip dengan kriteria saya yang saya cari (iya, iyalah. Orang gurunya udah nenek-nenek . Dikit lagi gurunya Pensiun). Yang menjadi misteri saya antari Bu Muryani dengan Bu Sri Murdiningrum yang ngajarnya sama . Yaitu MTK.


Saat saya Try Out pertama (Mungkin dalam bahasa Indonesia Try Out artinya Ulangan keluar), pengawas pelajaran pertama adalah Bu Muryani (Kriteria yang saya sebutkan). Kebetulan saya ingin minta soal naskah ulangan MTKnya Bu muryani. Saat selesai Try Out saya minta naskah soal tersebut. Untuk difotokopi pastinya. Setelah saya sudah foto kopi, saya ingin mengembalikan naskah soal tapi gurunya gak ada. Pikiran saya terlintas kalau guru itu pasti sedang makan di kantin guru. Karena gurunya suka makan. Saat Pelajaran kedua Try Out selesai. Saya ingin mengembalikan naskah soal ke Bu Muryani bersama Rahadian yang ingin mengasihkan Piagam Penghargaan Fokus ke Bu Muryani. Saat ke kantor guru, saya bertanya ke pak Budi saat Pak budi sedang terlintas dan bicara ke para guru. (Termasuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah). Saya berkata kepada pak budi “ Pak, ada bu muryani ?” . Pak budi menjawab “Ada tuh lagi didepan pintu lagi meriksa hasil Try Out.” Lalu ada pak abudin bilang “Eh, nyari bu Muryani. Ini Orangnya”. Terus Bu Resti bilang “Ini bu Muryaninya.” Setelah mendengar kata empat guru dan guru kriteria yang saya cari juga salah, saya jadi ngelantur bicara “Eh, bu muryani atau bu murti ya ?” . Pura-pura saya sedang bingung nyari bu muryani atau bu mur apa. Dan akibatnya, saya diketawain sama guru-guru yang ada di situ termasuk Bu muryani dan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Pak Abudin berkata seperti ini “Kamu ini nyari siapa ?” . Saya menjawab ”saya gak tau nyari bu mur siapa ya ? soalnya disini banyak banget guru yang namanya mur... !” Pak Budi berkata sambil tertawa “Ya wajar, guru yang namanya mur disini banyak” . Terus, lawakan humor seperti ini menjadi bahan tertawaan guru-guru di SMPN 2 Cibinong yang menjadi sekolahku ini. Saya malu besar-besaran, sampe-sampe saya diketawain teman-teman saya. Namaku dan kelasku diinget terus ama guru-guru. Malu deh aku. Tapi untuk menghilangkan rasa malu ini. Saya minta naskah soal Try out dari bu Muryani lalu difotokopi.


Ternyata selama ini kriteria yang saya cari itu gurunya namanya bu Sri Murdiningrum. Yang Endut, ada kutilnya, dan suka rakus makan. Ya kalau nyari orang memang harus tau kriteria yang benar dan jangan sampai nebak duluan. Bisa berakibat fatal kalau begini. Ya wajar.... namanya juga manusia punya kesalahan. Manusia tidak ada yang sempurna. Pasti manusia punya salah.