Selasa, 07 September 2010

Bad Phase

Dalam pertengahan tahun 2010 ini, aku sering sekali hingga selalu mengalami nasib buruk atau bisa dikatakan masa-masa tersial dan terburukku yang pernah ku alami dan berakhir menyakitkan dan tidak menyenangkan. Kalau ada pepatah, ‘bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudia’ itu merupakan pepatah yang salah bagiku. Mengapa ? Sebagai bukti, aku telah mengalami masa-masa susah bagiku, yang kujalani sangat keras tapi malah berujung dengan keburukan atau mendapatkan hasil buruk atau sial. Semua apapun yang ku alami tidak pernah memberikan yang terbaik untukku. Sebannrnay ada apa denagn dunia ini ?

Kalau aku ingin bercerita mengenai soal masa-masa susahku di tahun 2010 ini, akan kuceritakan masa-masaku yang susah dan sulit tapi berujung dengan kegagalan, keburukan, dan kesialan yang ada. Dari awal Januari hingga Pertengahan Tahun 2010 ini (Agustus).

1. Fenomena Déjà vu

Kamu pasti pernah membaca artikelku tentang Déjà vu kan ? Masa Déjà vu ini adalah masa yang membuatku melakukan kejadian yang berulang-ulang dan teringat akan masaku pas saat aku duduk di bangku SD. Aku sangat membenci sekali jika kejadian yang ku alami saat SD kembali lagi di masa SMA. Karena masa SDku merupakan masa yang paling tidak enak sekaligus buruk bagiku. Aku selalu di buat kekerasan oleh mereka, dibuat sial, ditangisi, hingga aku tidak bisa berbuat apa-apa terhadap apa yang ku hadapi selama ini. Namun kejadian seperti itu terulang lagi saat liburan semester 1 hingga sekarang ini (saat cerita ini dibuat). Masa sial mulai kembali dan menghampiri diriku. Aku tak tau harus bagaimana menghadapi semua yang ku alami ini dalam fenomena Déjà vu ini ? Yang ada aku hanya pasrah saja dan berserah diri kepada Allah untuk mengahdapi semua ini dnegan maksimal. Entah aku juga tidak bisa bersantai jika aku menghadapi hal ini karena masalah selalu muncul di dalam hidupku. Awal permulaan hidupku yang sudah menandakan kesialan bahwa kesialan ini bentuknya sama denagn kesialan dan keburukan yang ku alami saat aku di masa SDku dulu.

2. Situs FFR yang mati untuk selamanya

Situs FFR atau Flash Flash Revolution merupakan situs favoritku karena situs ini merupakan situs yang awalnya berasal dari game yang serupa yaitu Stepmania dan dibuat menggunakan program aplikasi flash. Aku sebut situs favoritku karena situs ini menyediakan banyak sekali simfile utnuk stepmania, belum lagi di lengkapi dengan situs jejaringan sosial yang dapat membuatku berinteraksi dengan orang luar negeri yang mempunyai hobi yang sama denganku, dan juga dilengkapi lagi dengan chatting, dan beberapa game-game yang telah disediakan selain game yang mirip dengan Stepmania. Aku mengetahui situs FFR ini sejak aku kelas 9 SMP yang saat itu ingin mencari simfile stepmania. Aku merasa tertarik gabung dengan situs ini karena situ situ merupakan situs permainan untuk game stepmania. Belum pada saat aku gabung di situ situ, aku juga memiliki banyak sekali kenalan orang luar negeri yang ignin berkenalan denganku.
Ada sebuah masa dimana aku bertemu dengan orang yang menyukai FFR tetapi orang tersebut tinggal di Negara Indonesia. Aku sangat senang sekali berkenalan dnegannya hingga bersaing untuk mendapatkan nilai terbaik dengannya. Selain itu, aku dan dia bekerja sama untuk membuat simfile berlagu Indonesia. Tapi sayangnya dia sudah terkena banned akibat saat chatting dia memberikan umur aslinya kepada orang bahwa dia berumur 12 tahun. Padahal untuk masuk kesitus itu haruslah berumur 13 keatas. Akhirnya aku masih bisa bertemu dia lagi. Dia juga sempat mengajak temannya untuk bermain FFR atau Stepmania dan temannya dia tertarik akan game tersebut. Aku sangat bangga mempunyai teman kaya dia. Akhirnya aku ingin agar dia mengeadd aku di Facebook. Akhirnya aku bisa bertemu dengannya di Facebook dan terus berkomunikasi dengannya baik di FFR maupun di Facebook. Lalu beberapa masa kemudian, aku pernah bertemu denagn orang yang hobi bermain Stepmania walau dia tidak hobi bermain di FFR. Dia datang ke situs FFR hanya untuk upload Simfile yang dia buat. Aku dan temanku yang pertama kali kenalan (Dia bernama Bayu) berkenalan dengannya. Dia bernama Yuliani (Aku mengetahuinya saat aku berkenalan di Facebook).

Namun, saat tahun telah memasuki tahun 2010. Situs FFR mati entah mengapa. Aku tidak bisa berkomunikasi dengan mereka lagi dan bermain dengan mereka lagi. Padahal pada saat itu aku ingin memperkenalkan Bayu mengenai mode Multiplayer di FFR. Tapi sehubungan dengan situs itu mati entah mengapa. Akhirnya aku masih bisa melanjutkan komunikasi dengannya tentang Pembuatan simfile Packnya. Aku juga sering berkomunikasi dengan Yuliani mengenai simfile yang dia buat. Walau simfile dia jelek, tapi aku tetap berusaha untuk mengajarkan dia cara membuat simfile yang baik dan benar.

Aku bersabar menunggu situs FFR itu pulih kembali. Setiap hari aku buka situ situ tetapi tidak ada tanda-tanda sedikitpun akan kemundulan FFR. Aku, Bayu, dan Yuliani ingin agar situs itu muncul lagi dan bisa bermain bersama di situs itu. Tapi kesabaran yang ku lakukan bersama dengan mereka hasilnya nihil. Semenjak pengumuman bahwa situs FFR itu diluncurkan pada tanggal 18 juli 2010, semua yang telah kulakukan untuk menunggu situs FFR itu hasilnya tidak ada. Sia-sialah aku menunggu situs FFR itu kembali hingga aku kesal hingga tidak terkendali. Kesabaranku menghasilkan kenihilan sekaligus stress dalam hidup.

3. Cinta yang tak kesampaian.

Kalau kau pernah melihat ceritaku mengenai Dilema Cinta yang sulit di atasi, Pengkhianatan Pendendaman, dan Eternitas Kehidupan pasti kau tau apa yang terjadi dengan cintaku kepada seseorang yang sangat ku sayangi, kusukai, dan kucintai. Semenjak aku berpindah pihak kepada Kirakitxa, banyak temanku yang ingin membantuku untuk mendapatkan Kirakitxa, dan Exngal ingin bahwa aku tidak berpihak kepadanya. Tapi aku tidak mau kembali kepadanya karena dia mengkhianatiku kalau dia punya pasangan cadangan. Tapi kalau kau mengetahui bahwa aku juga mengalami kecerobohan bahwa aku mengatakan kepada Exngal bahwa aku mencintai Kirakitxa. Aku mencintai Kirakitxa karena inilah pandangan pertamaku aku jatuh cinta kepada perempuan yang benar-benar aku sayangi, aku sukai, dan aku cintai. Akhirnya kebodohan dan kecerobohan inilah yang membawa malapetaka bagiku. Akibat dari kejadian itu, aku berusaha untuk mendapatkan Kirakitxa kembali bagaimanapun caranya, tapi mengapa setiap aku mendekatinya aku merasa jauh dengannya dan terhalang oleh Exngal, belum lagi ada suatu hambatan yang tidak jelas menghampiriku agar aku tidak mendekatinya. Aku selalu beursaha tetapi tidak mendapatkannya. Akhirnya, kekuatanku berhasil di kuasai Exngal dengan bantuan pasangan hidup Ixad dan itu sesuai dengan cerita Adventure of Déjà vu dan artikelku yang berjudul Déjà vu. Sepertinya apapun yang kuceritakan akan bersifat mujur tapi bagaimana jika aku tidak curhat dengan catatan ini ?
Teman-temanku yang telah membantuku akhirnya telah di kuasai oleh Exngal dan Ixad dan mereka berusaha untuk menghancurkan hidupku sekaligus agar aku tidak dapat pasangan hidup sama sekali. Betapa kejamnya mereka. Mereka telah memberikan siksaanku yang telah berat seperti yang ada dalam cerita. Dan memang sekarang jadi kenyataan, ternyata usahaku yang kulakukan sia-sia untuk menyelesaikan semua masalah yang aku alami dan berakhir denagn kesengsaraan. Dan ini semuanya merupakan kesalahnaku dari kepribadianku yang dilahirkan seperti ini. Aku merasa bersalah denagn tidak pernah memeperhatikan kekuaranganku yang cukup berbahaya bagi hidupku sendiri. Dan pada saat sekarang ini, dia telah mendapatkan pasangan hidup baru yang bernama Dinurhax yang terkenal kepintaran dan kereligiusan di sekolahku. Aku memang kalah melawan kekuatan mereka kalau kekuatanku sangatlah lemah untuk menghadapi masalah yang ku hadapi ini, berarti aku tidak mampun untuk menghadapi masalah seperti tiu dan satu-satunay cara yaitu pasrah, kabur, atau menghindari masalah itu. Kalau ku bisa menguasai sekolah dalam bidang organisasi aku mungkin bisa jadi raja di sekolah itu namun karena orang tuaku membatasi bahwa aku cukup 1 organisasi saja yang perlu diikuti maka aku hanya mengikuti pramuka saja dengan tujuan bahwa aku hanya bisa mempertahankan organisasi di sekolahku ini.

4. Ketidakmampuan untuk melanjutkan organisasi masyarakat.

Pada pertengahan semester 2, pelatih pramukaku mengajakku untuk bergabung menjadi Dewan Kerja Ranting atau biasa di singkat DKR di kota cibinong. Aku kira menjadi Dewan Kerja Ranting ini akan menarik jika serinf dilaksanakan dan dikerjakan denagn baik. Pada awal pemanggilan banyak sekali anak pramuka yang semangat ingin ikut menjadi dewan kerja cibinong, terutama dari sekoalh lain, tapi dari sekolahku hanya aku seorang saja yang ikut. Namun, makin lama kesemangatan mereka makin berkurang saat mempersiapkan Muspanitra (Aku lupa singkatannya). Karena tugas-tugas yang untuk mempersiapkannya sungguhlah berat dan diperlukan kerja keras yang maksimal, akhirnya banyak yang mengundurkan diri. Aku kebagian pada seksi logistik atau peralatan. Seksi ini merupakan seksi terberat dalam melaksanakan tugasnya karena harus menyiapkan barang-barangnya, baik itu barang pinjaman maupun barang bukan pinjaman harus bisa diajga dan dirawat dengan baik dan hati-hati. Untungnya aku dibantu denagn orang yang ahli didalam bidang logistik, jadinya aku bisa sedikti bersantai dan membatu mereka jika mereka mengalami kesulitan. Setiap mereka kerja aku selalu membantu mereka baik dalam mepersiapakan maupun tidak tetapi tidaklah sendiri melainkan bersama tanpa ada kesendirian apapun. Jadinya aku masih bisa tertolong denagn mereka hingga pada hari mulainya semua persiapan ini selesai sudah denagn lancer dan baik walau aku tidak ahli di dalam bidangnya.

Pada saat muspanitra, aku mengalami masa yang paling tidak enak bagiku bahwa setiap ada rapat aku harus terus hadir, baik itu waktu sekolah maupun tidak. Inilah yang membuat kesenanganku kepada teman-temanku dan waktu bersantai hampir tidak ada. Pada saat acara perpisahan bareng dengan teman sekelasku yaitu kelas 10-1 aku tidak ikut karena bentrok dengan rapat untuk memeprsiapkan pengukuhan. Banyak sekali waktu santai yang ku korbankan demi kelancaran DKR termasuk waktu belajar dan sekolah sehingga banayk sekali ilmu dan nilai yang kulewati. Mungkin sepertinya aku tidak cocok untuk menjadi anggota Dewan Kerja Ranting karena anggota tidak sanggup menjalankan perintahnya karena aku belum mampu, apalagi tidak ada yang bisa kuandalkan atau tidak ada yang peduli denganku. Akhirnya saat persiapan pengukuhan, semuanya harus minta izin dari orang tua untuk mengikuti acara pengukuhan dewan kerja ranting. Tapi beruntungnya diriku bahwa aku tidak diizinkan oleh orang tuaku. Jadinya aku bisa melepaskan diri dan mengurusi diriku sendiri demi menuju kesuksesan.

Saat sebelum dimulainya Ujian Kenaikan Kelas, Pelatih pramukaku emngajak aku, Ka Wiwi, Wuri, dan Zulfa yang merupakan teman pramukaku untuk hadir dalam persiapan Raimuna Ranting Cibinong. Dalam persiapan kali ini pada saat pembagian seksi-seksi, aku kebagian lagi di seksi logistik atau peralatan. Sementara teman-temanku ada yang di seksi dokumentasi, konsumsi, dan humas. Aku memang benar-benar tidak sanggup untuk menjabat seksi logistik. Jadi aku hanya mengandalkan partner yang satunya lagi, kuharap dia bisa membantuku dalam seksi logistik. Namun sayangnya semenjak di bentuknya panitia dan selesainya pengambilan rapot di sekolahku, teman partnerku tidak bisa membantuku karena dia tidak pernah hadir dalam rapat selama ini. Jadinya aku saja yang bisa di andalkan oleh mereka. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka. Jadi aku memang tidak sanggup dan ingin keluar dari kepanitiaan itu karena pada masa itu aku dikelilingi oleh masalah reunian bareng dengan teman SMP saya dan Demonstrasi MOS yang ada di sekolah saya itu. Kalau kau mempertanyakan temanku, temanku ingin sekali mengajukan aspirasi kepada dewan kerja dan panitia yang lain untuk memperlancar Raimuna Ranting itu namun tak ada satupun dari dewan kerja dan panitia yang lain mengetahui, menerima, dan memperhatikan ambalan dari sekolahku itu karena mereka sibuk mengurusi dirinya sendiri dan acara tersebut tanpa memperhatikan atau mempedulikan sekolahku. Jadi teman-temanku juga merasa kesal dan hanya tinggal diam saja dan mengurusi dirinya masing-masing.

Saat selesai demonstrasi MOS tibanya waktu masuk sekolah, rapat masih dilanjutkan hingga waktu dimulai. Temanku yang sama sekolah hampir malas untuk mengikuti acara seperti ini terutama rapat karena mereka termasuk aku sudah dianggap batu yang mengikuti mereka saja. Jadi kelihatannya, aku dan mereka sia-sia saja datang untuk rapat dan menghabiskan waktu untuk menonton dan mendengarkan tanpa ada manfaat sekalipun bahkan bagiku saja, ini aku sudah dianggap orang asing yang di telantarkan karena aku tidak sanggup dengan tugas yang ku jalani. Akhirnya, kelihatannya yang kerja hanyalah dari dewan kerja saja dari seksi humas hingga logistic. Jadinya aku mungkin tidak berkerja untuk mereka, melainkan membantu untuk lancarnya acara itu.

Saat di 1 hari sebelum dimulai hari Raimuna Ranting dimulai, panitia dan dewan kerja hadir dalam rankga persiapan apapun. Tapi pada hari itu merupakan masa yang sangat membuatku takut akan kegagalan yang ada dalam diriku termasuk bagi masyarakat sekitar. Kau tau mengapa ? Akan ku jelaskan walau memang cukup panjang.

Pada saat aku, Wuri, dan Zulfa datang (Ka Wiwi tidak hadir karena dia sibuk dan terbelngkalai dengan aktivitas di dalam sekolah) ke Yon Bek Ang 1 Kostrad karena acaranya disitu, aku dan mereka sedang asyik mengobrol di dalam Aula Kostrad bersama panitia yang lainnya. Sembari mengobrol, aku melihat dewan kerja yang sedang membicarakan sesuatu terhadap ambalan yang menjadi panitia dan akibat kerja pada akhir-akhir ini tidak becus untuk mengadakan Raimuna Ranting tersebut. Dan juga kabarnya akan mendapatkan marahan yang sangat besar hingga kekerasan oleh Senior-seniornya. Saat ku mendengarkan omongan mereka, aku merasa bahwa sekolahku memiliki kesalahan yang besar bahwa usaha yang dilakukan juag sia-sia. Akhirnya, aku dan temanku mengajak untuk mengobrol diluar Aula agar udaranya enak dan sejuk. Tiba-tiba pelatihku datang untuk menghampiri kami dan memerintahkan agar aku, Wuri, dan Zulfa untuk pulang karena kalau tetap ikutan maka nanti malam aku akan ada aksi kekerasan oleh Senior-senior Pramuka yang dapat membuat kami jatuh dalam kesemangatan dan mengalami kesengsaraan. Temanku protes, karena hal tersebut sudah mendapatkan surat dispensasi dari sekolah bahwa kami telah menjadi panitia. Kalau kabur, atau keluar sama saja, kami dicap buruk oleh sekolah apalagi Pembina. Belum lagi kami juga akan dianggap sebagai pecundang dan penakut. Akhirnya dengan belas kasih Pelatih, akhirnya kami menyerah dan pualng ke rumah. Aku merasa takut untuk menghadapi semua ini termasuk cara menyelesaikan semua masalah yang ada. Teman-temanku juga kecewa dan sambil ngobrol untuk mencari jalan solusi agar bisa ikut jadi panitia karena sudah mendapatkan surat dispensasi dari sekolah. Tapi tanpa sengaja, Wuri mengirimkan SMS ke Pembina bahwa kami keluar dari panitia karena suruhan Pelatih. Akhirnya aku menyuruh mereka untuk beristiarahat sejenak dirumahku dan membahas soal solusinya. Mau gak mau harus terima nasib apa adanya, saat istirahat, muncullah telepon dari Pembina bahwa Pembina tidak terima atas tindakan dari Pelatih dan kami menunggu kemunculan bunda di Pertigaan Lampu Merah Pemda, saat Pembina datang, kami membicarakan panjang lebar tetang apa yang terjadi. Akhirnya Pembina segera ke tempat diadakannya Raimuna Ranting itu dan kami juga ikut kesana denagn jalan kaki kecuali pembina yang menggunakan motor. Setelah kami hampir tiba, perasaanku dan temanku grogi, merinding, takut, khawatir, dan lain sebagainya bercampur adik kedalaman hawa keburukan dan kesengsaraan. Kami mengintai-intai halaman aula takut terjadi sesuatu yang dapat membuat kami hilang kendali. Saat pembina kami tiba, pembina kami menyampar pelatih kami untuk membicarakan semua yang terjadi. Kami merinding dan merasa ketakutan kalau misalkan juga kami yang bersalah jika kami meneruskan bertindak dan salah tentang apa yang selama ini aku usahakan namun berhasil sia-sia. Pembina aku mengamuk kepada pelatihku karena diperlakukan tidak hormat dan kasar kepada ambalan yang menjadi panitia. Yah... seperti yang ku katakan sebelumnya bahwa ada dilema yang harus dipilih, kabur atau memaksakan diri. Kalau kabur dipandang buruk oleh kepala sekolah dan sudah berbohong alias sia-sia usaha yang dilakukan selama ini karena pengorbanannya itu diantaranya antara lain waktu, kepentingan, dan tugas-tugas sekolah. Kalau memaksakan diri, maka resiko, dan konsekuesninya yaitu mendapatkan kekerasan dari kakak senior dan penderitaan. Yah memang dilema ini sulit tuk dipilih. Yang namanya dilema harus mengorbankan salah satu dari pilih itu. Pembina kami meminta nomor kakak senior kita untuk membicarakan tentang hasil kualitas kerja kami selama jadi panitia. Pembina kami sampai marah-marah karena diperlakukan kasar kepada ambalan. Akhirnya seniornyapun meminta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang di lakukannya.

Yah... kalau kamu mengetahui semua ini.... senior yang ingin melakukan kekerasan itu sangat kesal terhadap pembina kami termasuk kami karena ketahuan dalam hal pengaduan tersebut. Akhirnya, selama dalam berlangsungnya acara tersebut, suasana jadi terasa hening ditambah denagn perasaan yang beguitu tidak jelasnya. Dimulai dari awal hari Raimuna Ranting itu dimulai, saat dimulainya untuk melakukan pekerjaan agar acara tersebut berjalan lancar, kami malah bingung untuk melakukan sesuatu karena kami tidak tahu apa tugas-tugasnya. Sepertinya, kami telah diangap sebagai batu dan tidak bisa bekerja untuk ngapa-ngapain lagi. Dewan kerja serasa mnyibukan diri tanpa disibuk sendiri. Pada awalnya yang sudah ku ceritakan, kami ingin mengajukan inspirasi tetapi malah di cueki. Dan akhirnya kami hanya berdiam diri saja. Aku memang bingung, apakah ada yang salah dari kami atau apa ? Akhirnya selama acara tersebut di mulai hanya berdiam diri saja dan tidak melaksanakan tugas sesuai denagn seksi-seksi yang ada, namun setelah kejadian pengaduan tersebut, secara spontanitas kami merasa kaget bahwa susunan organisasinya telah berubah secara total dan itulah yang membuat kami bingung untuk bekerja di seksi mana. Akhrinya akmi bekerja sebagai anggota pengangguran dan inilah yang aku benci jika aku bekerja sebagai anggota pengangguran.

Adapun yang lebih parahnya lagi, salah satu dari Dewan Kerja marah terhadap kami karena tidak becus dalam bekerja. Ditambah lagi dengan senior dari saka tertentu. Kami memang sudah merasa kesal denagn kemarahan mereka karrena mereka juga melakukan kesalahan yang begitu fatal sejak awalnya seperti mereka tidak peduli akan inspirasi dari ambalan. Lalu ada lagi bahwa mereka tidak peduli akan pekerjaan yang di lakukan ambalan kalau mereka seakan-akan ingin memabntu dewan kerja. Ya... Aku hanya bisa tertawa dengan kesalahan mereka saja dan tertawa dalam nasib kesengsaraan ini karena semua kesalahan ini semuanya aku yang menanggungnya. Betulkah ? Aku dan teman-temanku yang menjadi panitia yang berasal dari sekolahku juga merasa kesal akan tindakan mereka terhadap ambalan. Seandainya kalau di evaluasi aku meamng bersalah atas nama ambalan sendiri maka bukannya aku menyalahkan mereka tetapi mereka ingin menag sendiri dan ingin menindas akan kelemahan kita sendiri. Saat pengevaluasian tentang apa yang terjadi selama ini dan aku mengelaurkan kata-kata yang berhubungan dnegan suasana saat raimuna tersebut akhirnya dewan kerja meminta maaf dan mengatakan walau mereka masih pemula tapi mereka tetap kerja sama untuk mempedulikan dan saling membantu satu sama lainnya.

Tapi apakah kau tau apa yang mereka ucapkan ? Mereka tidak bisa memegang ucapan tersebut dan itu hanya omongan doang alias OMDO. Itu terjadi saat diadakannya sanlat dan diklat bhayangkara. Aku awalnya belum tahu apa-apa soal kegiatan tersebut, namun salah satu dewan kerja memanggilku untuk ikut hadir dirumah bunda andalan ranting lewat SMS. Tapi aku tidak tahu dimana alamat rumahnya, maka dari itu jika aku bertanya di mana alamt rumahnya maka dia tidak menjawabnya karena pada saat rapat raimuna aku tidak datang kerumahnya dan kalau di suruh tunggu di tempat tertentu dia malah tidak mau karena pada saat itu sedang dalam masa bulan puasa. Akhirnya aku mulai malas untuk ikut kesana. Jadi SMS tersebut tidak aku balas. Aku juga malas utnuk hadir karena saat itu sedang bulang puasa. Kemudian, pada saat hari kemerdekaan negara indonesia. Dewan kerja yang meng-SMSku menyuruhku untuk hadir untuk melaksanakan upacara di sekolah dekat Kwarran. Aku kira biasanya itu upacara di pemda namun karena aku mengikutinya akhirnya aku ikuti saja dan membicarakan soal hasil rapat tadi setelah pulang dari upacara tersebut. Tapi untungnya aku upacara tidak berbaris melainkan menjadi tamu kehormatan. Setelah itu, aku menanyakan soal sertifikata dan piagam bahwa sertifikat dan piagam itu ada di tangan ketua pelaksana raimuna ranting yaitu pelatih pramukaku yang ada di sekolah. Aku ikut bersama mereka utnuk membahas soal sanlat dan diklat bhayangkara. Ternyata setelah di lihat pada proposal. Aku terpilih sebagai seksi logistik lagi. Aku merasa muak dengan tugas tersebut. Keliahtannya mereka memilih secara acak atau dipilih secara bebas. Dan menurutku pemilihan seksi kepanitiann itu sudah diluar batas kewajaran alias tanpa pemberitahuan sedikitpun. Aku secara jujurnya tidak mampu dengan seksi logistik tersebut. Buktinya pada saat rairan aku tidak bekerja karena tak ada yang bisa membantuku kecuali dwan kerja saja. Dan kepanitiaan ini aku kebagiaan dengan orang yang tidak bisa diandalkan. Nah lho kan ? Ternyata mereka sudah melakukan kesalahan besar dalam meperhitungkan rencana. Seharusnya mereka memikirkan terlebih dahulu sebelum bertindak. Teman-temanku pada malas untuk mengikuti kegiatan kepanitiaan ini karena mereka sibuk dalam kegiatan yang ada di sekolah sekaligus malas kalau mengikuti acara yang ujung-ujungnya tidak membawa manfaat sama sekali. Itu memang benar, akupun juga merasa seperti itu kepada teman-teman saya. Sepertinya pemilihan panitia ini dipilih secara tidak hormat dan tidak tahu bagaimana kinerja seseorang pada bidang tersebut. Sehingga akupun juga malas beranggap denagn mereka lagi. Untungnya, orang tuaku tidak mengizinkan kalau mengikuti organisasi diluar alais organisasi kemasyarakatan. Yang i dibolehkan hanyalah mengikuti organisasi yang ada di dalam sekolah walau tidak diperbolehkan lagi utnuk mengikuti yang ada di luarnya. Yah kalau gitu masalah beres deh... tapi tetap saja penderitaan sealu nongol kalau aku ikut pramuka karena harus berurusan denagn merka lagi. Aku ingin agar aku bisa cepat lulus dari sekolahku ini dan meninggalkan mereka.

5. Mempertahankan Ekstrakulikuler Pramuka di Sekolah

Semenjak aku masuk ke SMA, aku merasa aku tidak ingin mengikuti ektrakulikuler pramuka lagi. Jujur, aku memang malas mengikuti hal tersebut karena menurutku itu sudah membuang-buangkan tenaga bagiku walau memang ada manfaatnya bagiku yaitu mendapatkan ilmu dari pramuka tapi yang lebih parah bahwa waktu kalau tidak di tentukan bisa di sia-siakan. Tapi semenjak pramuka di sekolahku ini anggota kelas 1nya sedikit banget apalagi untuk anggota perempuannya, akhirnya aku mengikuti kegiatan ini lagi sebagai penolong. Sebeanrnya tujuanku ikut pramuka di SMA bukan untuk mengembangkan diri di bidang tersebut maupun apa melainkan utnuk mempertahanakn ekstrakulikuler yang ada di sekolahku. Aku merasa ironis melihat kondisi pramuka di sekolahku sudah mulai menyempit seperti itu. Padahal, sekolahku ini baru 3 tahun didirikan dan prestasi pramuka di sekolahku cukup tinggi tapi utnuk angkatan aku, anggota pramuka ini sangatlah sedikit tapi utnuk kaka kelasku lebih abnyak dan mungkin lebih setia terhadap pramuka. Namun sayangnya aku bingung dengan angkatanku mengapa pramuka di sekoalhku ini akhir-akhri ini semakin menipis ?

Aku seallu berjuang untuk mempertahankan pramuka di sekolahku bila perlu meningkatkannya lagi. Aku mengalami masa mati-matianku hingga aku mengorbankan waktu untuk pramuka di sekolahku terutama saat demonstrasi MOS di sekolahku. Dari mengundang kakak kelas hingga teman-teman yang lainnya untuk membantu dalam demonstrasi MOS. Tapi tetap saja selama liburan mereka sibuk untuk mengatur diri sendiri. Aku sudah dinaggap orang gila karena aku tertawa dalam nasib kesialan tersebu. Yeah, tapi betapa beruntungnya ada orang yang simpatik dneagku untuk membantu dalam memperlancarkannya demonstrasi MOS tersebut, yaitu pelatih pramukaku. Tapi sayangnya saat aku berada di kelas 2, dia sudah tidak bisa memabntuku karena dia juga tidak kuat untuk mengikuti kepramukaan ini termasuk menjadi dewan kerja. Kalau bisa ku bilang. Pramuka itu hanyalah menghabiskan tenaga dan waktu saja dan tidak ada manfaat sekalipun walau manfaat itu hanyalah pengalaman saja. Yang paling bermanfaat jika seseorang itu hanya belajar teori bagaimana mana dia bisa hidup bebas. Kalau aku boro-boro melakukan hal seperti itu, aku berada di masa kritis dan ini sudah menjadi bagian dari cerita Adventure of Deja Vu akalu aku harus bisa memimpin kepada anggota yang terlalu lemah dan sifatnya terlalu egois dan sebagainya. Hal sendiri itu memang ada cara yang harus di lakukan hingga dia mengorbankan dirinya untuk mati. Pramuka itu pahlawan bagi sang pemimpin. Maka dari itulah, yang menyebabkan semua orang sukses itu berasa dari pramuka. Tapi memang semau yang ku lakukan berujung sia-sia karena aku mengikuti pramuka terbengkalai terus denagn pelajaran dan pembuatan cerita dan simfile termasuk game Super Mario World.


Itulah masa-masa burukku yang ku alami di tahun ini, ku harap dari bulan september hingga akhir tahun tidak terjadi masa buruk lagi. Kalau itupun masa buruk ini sudah menjadi tahun terburuk bagi hidupku. Mugnkin setelah lulus SMA hidupku akan berubah drastis, entah itu dalam hal kebaikan maupun keburukan.