Selasa, 03 September 2013

Days 246 - Wrong Address

Tanggal 3 September 2013. Hari itu aku dengan teman kelasanku yang bernama Mega Mustika Mukaramah ingin pergi ke Jakarta untuk servis kamera milik temanku ini. Semenjak pulang dari acara menginap bersama kelasanku pada tanggal 31 Agustus 2013 itu. Kamera yang biasa sering dia gunakan kemana-mana rusak pada lensa tutupnya. Jadinya saat mengambil foto, yang ada gambarnya menjadi hitam secara total.

Sebelum berangkat kesana, sehari sebelum berangkat. Mega mengirimkan SMS kepadaku. Percakapan SMSnya seperti ini:

Mega: " Wahyu mau nanya boleh?"
Aku: "Boleh, mau nanya apa mega?"
Mega: "Hem tau alamat ini ga JL. Pademangan II no. 1B? Itu jakarta mana ya? Terus kalau kesana naik apa? Maaf ngerepotin :( "
Aku: "Jalan Pademangan ya? Pernah denger pas naik busway. Itu ada di Jakarta Uatara. Deket jalan raya Gunung Sahari. Kalau naik busway aku lupa turun dimana deketnya. Tapi kalau naik kereta deket sama stasiun Rajawali."
Mega: "Oh jadi kalau dari bogor turun di jakarta kota atau dimana? Terus naik angkutan apa? Bingung. Maaf ya wahyu."
Aku: "Ada 2 cara: (1) Naik kereta api dari stasiun Bogor turun di stasiun Jakarta Kota naik Busway ke arah Tanjung Priok turun di Gunung Sahari. (2) Naik kereta api dari stasiun Bogor turun di stasiun Rajawali naik Angkot P12 terus jalan kaki. Disaranin naik bajai kalau mau cepet."
Mega: "Oh gitu kalau dari gunung sahari naik apa? Atau jalan? Maaf ya banyak tanya :( ga ngeti jakut."
Aku: "Dari situ lanjut bajai mega. Kalau angkot sebenarnya ada cuma gak tau angkot berapa buat ke jalan Pademangan 2nya. =.=a "
Mega: "Kata wahyu mendingan yang mana? Yg rada cepetan. Abis st rajawali itu baru tau :( "
Aku: "Kalau aku lebih cepet lewat stasiun Rajawali disambung bajaj, nanti nyampe deh disana."
Mega: "Oh gitu iya sih ya. Mega baru denger loh ada st. Rajawali -_- "
Aku: "Stasiun Rajawali tuh antara stasiun Kampung Bandan/stasiun Ancol sama stasiun Kemayoran. Jarang naik kereta ya mega?"
Mega: "Hahaha iya wahyu terakhir udah lama banget awal bulan tahun ini -_- mau beli tiketnya aja ga ngerti :( "
Aku: "Oh pantes, kalau pernah naik pas bulan sebelumnya sih gak apa-apa. Kalau buat beli tiketnya sebenarnya gampang kok mega. Cuma bayar sesuai jarak+jaminan, lalu tap in, tap out, dan dibawa deh sampai mega balik lagi ke Bogor naik kereta :) "
Mega: "Nanti kalau pake cara 2. Bilangnya turun di st. Rajawali?"
Aku: "Iya mega, turun di stasiun Rajawali"
Mega: "Emg ada yah langsung gitu? Maaf byk tanya. Tkt nyasar :( "
Aku: "Ada mega yang langsung kesana. Naik kereta api yang jurusan Jatinegara. MEmangnya mega sendirian kesanannya?"
Mega: "Oh gitu baru tau banget deh sumpah. Sama temen ga tau deh dia bisa atau engga soalnya ga tau daerah sana :( mau benerin kamera wahyu :( "
Aku: "Kalau temen mega tau sebenarnya gak apa-apa. Kalau baru pertama kesana harus banyak nanya orang sekitar. Tapi kenapa servis kameranya harus disitu?" :o
Mega: "Iya wahyu kan itu baru banget jd haransi tea. Cuman ga tau deh bisa garansi atau engga. Soalnya kalau kata org toko tmpt mega beli mending ke sana langsung soalnya kalau sama toko biasanya sampe 2 bulan nunggu. Mega ga mau lama bgt wahyu -_- "
Aku: "Lah kok begitu? Harusnya sih garansinya masih bisa dipakai di toko kamera yang mega beli itu. Tapi kayanya itu mega masih ada garansi pabrik. Kalau garansi toko udah expired. Jadi terpaksa ke sana. Mau gak mau turun dari stasiun Rajawali naik bajai."
Mega: "Oh ya? Ga tau deh. Tp kata dia bisa aja cuman jangka nya lama bgt di proses. Mending dtg langsung gitu. Iya wahyu. Aduh ga ngerti. Temen mega juga ga ngerti :( "
Aku: "Kalau garansi pabrik harus ke alamat yang dikasih itu mega. Cuma itu doang, ya berharap bisa diproses segera. Kalau lama gak nyampe berbulan-bulan. Kalau aku sih mau aja nganterin mega kesana. Aku tau namanya, kesanannya belum tau. Pernah denger/liat pas naik busway."
Mega: "Wahyu seriusan mau anterin mega?"
Aku: "Aku serius mau nganterin mega. Itu pun kalau mega mau. Soalnya aku lagi jenuh di rumah. Pengen main keluar."
Mega: "Ahhhh boleh banget wahyu boleh bangetttttt! (y) makasih banyak malah :D tapi mega ga ngerti tau dari st.bogornya juga takut salah naik -_- "
Aku: "Iya mega sama-sama. Oke deh kalau gitu. :) kalau mau janjian, di stasiun Bogor jam 8an mega. Aku rasa lebih enak naik busway turun di Pademangan deh. Bukan di Gunung Sahari. Kayanya deket halte Pademangan."
Mega: "Oh gitu iya mega mah ga tau jadi ngikutin aja. Oke jam 8an di st.bogor yaaa :) makasih banyak lohhhh :D "
Aku: "Oke deh gak apa-apa. Sekalian jalan-jalan bair tau tempat untuk kesanannya ;) besok jam 8 pagi ua mega di stasiun Bogor :) aku tunggu di stasiun Bogor arah Laladon/Bubulak ya."

Jadi dari percakapan lewat SMS ini, si Mega ingin servis kamera miliknya dengan kartu garansi yang dia miliki. Namun kartu garansinya gak bisa diterima di toko yang dia beli dan harus ke tempat toko yang tercantum dalam alamat garansinya itu. Jadinya saat itu aku ingin mengantarkan dirinya untuk pergi ke toko itu karena daerah Jalan Pademangan berada di Jakarta Utara di sekitaran daerah pemukiman warga yang rada kumuh bagiku, jika dilihat di google map Jalan Pademangan 2 terletak dekat dengan stasiun Rajawali dan dekat dengan halte Pademangan walau aku gak tau kesanannya dilanjut dengan apa. Dilihat dari situasi dan kondisi di sekitaran Jalan Pademangan memang terbilang rawan apalagi kalau kesanannya seorang diri apalagi perempuan jika gak ada yang mewakili perjalanan kesana. Sehingga aku ingin mencoba kesana dengan menggunakan Busway.

Keesokan harinya, aku mulai mengantar Mega dari stasiun Bogor. Walau aku telat datang karena macet di jalan, tapi Mega sabar menungguku dekat stasiun. Setelah tiba di stasiun Bogor, aku dan Mega menuju loket untuk membeli kartu perjalanan. Aku tidak perlu membeli kartu perjalanan karena aku sudah memiliki multitrip sehingga aku hanya memandu Mega cara membeli kartu perjalanan yang biasa disebut dengan THB (Tiket Harian Berjamin) dan cara-cara menggunakannya. Setelah itu, aku dan Mega berada di peron stasiun dan mencari kereta yang cepat untuk diberangkatkan terlebih dahulu. Di stasiun Bogor mulanya ada 2 kereta, pertama kereta jurusan Bogor di jalur 3 dan yang kedua kereta jurusan Jatinegara di jalur 4 yang saat itu sedang tiba dengan waktu yang begitu telat. Tujuan aku dan Mega sebenarnya ingin pergi ke Jakarta untuk lanjut naik Busway, namun karena jalur 3 harus menunggu kereta yang jalur 4 berangkat terlebih dahulu maka aku dan Mega berpindah kereta yang ada di jalur 4 karena kereta tersebut mulai diberangkatkan lagi karena mengalami keterlambatan waktu yang hampir parah.

Ketika dalam perjalanan, aku dan Mega berbicara dan mengobrol. Adapun Mega menunjukkan letak rumahnya yang terletak di daerah Kebon Pedes. Rumahnya tidak jauh dari perlintasan rel kereta api. Sekitar PJL yang terdapat banyak penjualan tanaman hias. Selain itu, aku dan Mega membicarakan soal masalah yang pernah dibahas mengenai teman kelasan saat acara kelasan bersama di api unggun. Memang masalah temanku yang satu ini begitu rumit, menganggap uang kas yang fungsinya untuk kebersamaan tapi malah dianggap haram. Bagaimana tidak, hal itu sangat dikecamkan dan disesali oleh teman-temanku ketika dia mengeluarkan pernyataan kekesalannya di Facebook dengan membawakan nama Al-quran dan Agama. Perbuatan yang dia lakukan pun sangat tidak terpuji, menganggap dirinya benar padahal yang dia lakukan saja sudah sangat fatal bagi orang sekitar. Orang dianggap gak kenal dosa tapi dirinya sendiri juga sama saja gak kenal dosa. Itulah sebabnya, kejadian itu sudah menjadi topik terhangat kelasanku mengenai tingkah teman kelasanku yang tidak menyenangkan itu. Karena sudah geram, akhirnya hal tersebut akan dibahas bersama saat bertemu di kealsan nanti. Selain pembahasan mengenai teman kelasan yang tidak menyenangkan itu, aku dan Mega membahas hal lainnya hingga out of topic dari pembahasan yang ada selama perjalanan.

Ketika sampai di stasiun Kampung Bandan, aku dan Mega melanjutkan kereta api menuju stasiun Jakarta Kota yang terdapat di jalur 3. Di dalam kereta, Mega menunjukkan kamera yang rusak itu berserta kartu garansinya. Di dalam kartu garansi dari depan nya itu tertera PD. Asia Digital dengan alamat Jl. Pademangan 2 No. 1B. Di tengah kartu garansi tertera identitas kamera yang ada berserta tulisan, identitas, dan syarat mengenai kartu garansinya itu. Di belakang juga tertera tulisan yang sama dengan kartu di depannya namun terdapat nomor telepon yang terhapus. Entah ada apa kartu garansi ini menghapuskan nomor teleponnya itu.

Kartu garansi dilihat dari depan

Kartu garansi dilihat dari tengah 

Kartu garansi dilihat dari belakang, nomor yang dibawahnya terhapus a.k.a ditutupi oleh spidol

Ketika tiba di Stasiun Jakarta, aku memandu Mega untuk mengajarkan bagaimana caranya Tap Out di stasiun itu dengan menggunakan kartu THB. Setelah itu, Mega ingin menarikkan uang di mesin ATM, entah berada yang dia ambil itu. Walaupun sempat ada kejadian kucing masuk ke ruangan mesin ATMnya itu. Sulit diusir, sekalinya diusir malah masuk lagi ke ruangan mesin ATMnya itu. Kemudian aku dan Mega belanja makanan dan minuman di salah satu mini market di stasiun Jakarta Kota. Setelah itu aku dan Mega mulai melanjutkan perjalanan menuju halte Busway Stasiun Kota. Selama perjalanan Mega ingin membeli kerak telor, awalnya aku sering ngeliat yang jualan kerak telor di sekitar jalan menuju halte Busway, namun sayangnya yang jualan tidak terlihat di hari itu.

Tiba di halte Stasiun Kota, aku dan Mega berencana untuk turun di halte Pademangan setelah transit di halte Gunung Sahari untuk melanjutkan ke halte Pademangan. Tadinya memang aku kira jalan Pademangan itu dekat dengan halte Gunung Sahari, saat merubah pikiran untuk turun ke halte Pademangan ternyata halte Pademangan itu hanya sebuah mall jalanan bernama Pademangan. Saat bertanya ke orang sekitar yang dimaksud dengan jalan Pademangan itu dekat dengan halte Gunung Sahari. Ya akhirnya kita berjalan kesana sedikit. Karena Pademangan berada di pedalaman kota, aku dan Mega bertanya-tanya cara ke jalan Pademangan 2 harus naik angkot apa. Ada orang yang menjawab naik angkot 39 (Jakarta Kota-Pademangan), ada juga yang bilang harus naik angkot U10 (Sunter-Pademangan). Walau kebanyakan orang pada jawab harus naik angkot 39, maka aku dan temanku melanjutkan untuk naik angkot 39 untuk ke Jalan Pademangan 2 itu. Masuk ke jalan Hidup Baru dengan lingkungan yang begitu kumuh, jalan yang lagi diperbaiki, dan akhirnya kami diturunkan di Jalan Pademangan 4 memang tujuan angkot terakhir berada di jalan itu. Dan ya, selama perjalanan di angkot saat memasuki wilayah Pademangan itu ternyata kita pada awalnya masuk di Pademangan 5 dengan gang yang tertera setiap jalannya. Kami mencoba menanyakan alamat yang tertera di kartu garansi kepada orang sekitar. Kami ditawarkan untuk naik becak saja agar bisa cepat ke tempat yang dituju.

Tukang becak yang kami tumpangi kelihatan cukup tua, ya walaupun begitu sepertinya dia bekerja untuk menafkahi keluarganya setiap hari. Dia melihat alamat pada kartu garansi. Dia mengatakan bahwa patokan alamat ini berada pada gang di setiap Jalan Pademangan 2nya itu. Karena alamat yang tertera pada alamat itu tidak tercantum nomor gangnya. Akhirnya kita coba memutar setiap ruas jalan dan juga gang pada Jalan Pademangan 2. Gang yang ada di Jalan Pademangan 2 terdapat 22 gang. Kami sudah mencoba menanyakan alamat dan juga nama toko PD Asia Digital ternyata tidak membuahkan hasil, sudah memutar hingga 3 kali tidak ketemu-temu. Yang kesalnya lagi, ada orang yang mencoba ingin menghubungi nomor si pemilik toko itu namun nomornya terhapus di kartu garansinya itu. Tukang becak pun kelelahan, aku dan Mega tidak tega melihat tukang becak ini kecapean ketika berjalan memutar belok, sampai dimarahin mobil atau motor yang lewat. Memang terlihat keras di Jakarta orang-orang sekitar. Bahkan saja, sempat gerimis saat memutar sambil menanyakan orang sekitar. Walau ada yang tau tapi mereka sempat lupa lokasinya dimana. Ditambah lagi banyak gang yang membuat kita bingung. Nama Jalan Pademangan yang begitu banyak hingga 8, gang yang lebih dari 22, bahkan nomor rumah pun sekitar 50an. Memang luas daerah Pademangan, Jakarta Utara ini. Akhirnya orang yang membantu kami di sekitar jalanan dan juga tukang becak pun menyerah dan angkat tangan, bingung harus bagaimana. Pada akhirnya tukang becak pun mengantarkan kami menuju stasiun Rajawali yang dekat dengan daerah Pademangan 2 itu, letaknya juga tak terlalu jauh. Selama perjalanan menuju stasiun Rajawali juga, tukang becak ini terlihat lemas, bahkan dibuat marah oleh orang sekitar karena mengganggu jalan. Saat sampai di gang stasiun menuju stasiun Rajawali. Kelihatan lesu dan lemas, kami menanyakan harga biaya becaknya berapa. Orang ini hanya bilang seikhlasnya saja. Melihat kondisi dia yang seperti itu dan sudah menolong kami mutar-mutar mencarikan alamat sampai 3 kali keliling ditambah lagi halang rintang yang begitu banyak. Kami memberikan dia uang lebih kepadanya, Mega memberikan 50 ribu dan aku memberikan 30 ribu kepadanya. Semoga uang yang kami berikan kepada tukang becak itu menjadi berkah dan bermanfaat bagi keluarganya.

Kita masuk ke Gang Stasiun setelah meninggalkan tukang becak itu. Saat keluar dari Gang Stasiun, kita berada di Stasiun Rajawali di peron jalur kereta antara menuju Ancol dan menuju Kemayoran. Kami mencari jalan menuju pintu masuk utama stasiun Rajawali. Walau kita sempat mondar-mandir mencari jalan karena celah jalan yang begitu kecil, akhirnya kita berhasil menemukan pintu masuk utama Stasiun Rajawali. Aku mengantarkan Mega untuk membeli kartu tujuan untuk kembali ke Bogor. Rencanannya, aku dan Mega pergi ke Bogor ke toko dimana Mega membeli kamera tersebut untuk meminta penjelasan alamat palsu yang diberikan di kartu garansi itu.

Setelah tiba di stasiun Bogor, aku dan Mega melanjutkan naik angkot 07 dengan warna angkot hijau perak tujuan Merdeka-Warung Jambu. Sesampainya di Warung Jambu, aku dan Mega segera ke toko kamera yang dimaksud si Mega itu. Setelah sampai disana, Mega langsung mengatakan mengenai alamat itu bahwa kami tidak menemukan letak alamat itu karena alamat itu tidak lengkap. Namun penjaga tokonya saja hanya ketawa-ketiwi sambil asyik memainkan HP miliknya, terlihat seperti mereka mempermainkan dan gak niat melayani pelanggan. Ya akhirnya aku hanya memasang muka kesal kepada mereka agar mereka sadar betapa susah dan capeknya mencari alamat yang dituju namun tidak dapat sama sekali. Walaupun begitu, mereka masih tetep melayani kita dengan menawarkan untuk mengirimkan barang ke alamat yang dituju dengan memberikan kartu garansinya itu. Mega berharap kamera itu bisa kembali lagi dengan keadaan utuh dan sempurna. Akhirnya kita tidak membayar kepada mereka karena berhubung yang diberikan adalah kartu garansi. Jadinya apabila kamera sudah diperbaiki dan dikirim balik maka akan di konfirmasikan segera. Syukurlah, mereka serius mau menanggapi permintaan kami tapi ingin kami lihat saja kesanannya bagaimana. Karena dari kartu garansi yang ada terlihat bahwa ada pemalsuan garansi karena nomor kontak untuk garansi dihapus dari sanannya. Kita berharap semoga kamera yang dimiliki Mega bisa kembali dengan keadaan utuh dan sempurna. Karena kamera yang dimiliki oleh Mega sangat penting bagi aktvitas dirinya sebagai fotografi.