Senin, 12 Maret 2012

Kesalahan Diriku dan Kepribadian Alamiah Diriku

Menjelang 35 hari lagi menuju UN. Semua kesalahanku terhadap teman-teman di sekolah sudah termaafkan, baik dari teman sekelas, teman beda kelas, dan juga guru-guru di sekolah. Termasuk teman-temanku yang selama ini telah membenciku, menyakitiku, dan segala macam. Semua kesalahan baik dariku maupun dari mereka sudah termaafkan. Namun, mungkin ada beberapa teman, terutama teman dunia maya atau dunia jauh yang mungkin sulit untuk diminta maaf. Karena salah satunya dari mereka adalah putusnya hubungan silahturahmi antara aku dengan mereka. Mereka sepertinya tidak mau lagi bertemu denganku untuk selamanya. Entah itu karena kesalahanku atau apa, tapi bukan seperti ini mereka melakukan hal itu. Sama saja mereka bisa menyakiti mereka diri sendiri. Memaafkan justru lebih baik dibandingkan harus kabur dari sebuah masalah yang ada.

Tampaknya, walau rasa sakit yang aku alami sudah berkurang dan mereka yang memaafkan aku benar-benar ikhlas memaafkan dan memaklumkan semua kesalahanku. Tapi rasanya masih belum tenang jika memang ada orang yang memutuskan hubungan silahturahmi antara aku dengan mereka. Entah kenapa kondisiku jadi makin gak tenang begini. Apakah memang aku ada salah sama mereka? Atau memang ini dampak jika ada orang yang berani memutuskan hubungan silahturahmi ini? Selama ini, aku tidak pernah memutuskan hubungan silahturahmi mereka. Namun, mungkin saja karena tingkah laku aku yang buruk di depan pandangan mereka. Mereka berniat untuk menjauhiku dan memutuskan hubungan silahturahmi antara aku dengan mereka yang menjauhiku. Kalau aku pikirkan, memang beginilah aku apa adanya. Namun orang tidak bisa memaklum diriku ini. Dari lahir kepribadianku seperti ini. Namun orang belum bisa membiasakan diri mereka mengenai kepribadianku yang seperti ini. Walau aku bisa memaklumi mereka namun mereka tentu belum bisa memaklumi diriku ini. Entah, apakah hubungan tali silahturahmi ini bisa disambung kembali atau tidak? Aku sebenarnya kurang tau. Padahal sebelumnya aku kepada mereka, aku sudah meminta maaf, dan mereka bisa memakluminnya namun orang tersebut semakin menjauhiku dan mulai tidak mau lagi berkenalan dan berdekat denganku lagi. Apakah mereka masih jengkel kepadaku hingga mereka benci terhadap sikap yang aku lakukan kepadaku?

Mungkin ini bisa sebagai ajang intropeksi diriku ini, entah memang kesalahanku atau tidak. Tapi mungkin kalau secara keseluruhan memang akulah yang salah. Aku yang telah membuat mereka benci kepadaku, jengkel kepadaku, hingga berani memutuskan hubungan silahturahmi antara aku dengan mereka. Ya, aku memang dilahirkan seperti ini. Mempunyai kepribadian yang mungkin dibenci oleh orang yang sebenarnya aku sangat menyayangi mereka. Aku sangat berterima kasih bagi orang yang sudah memaafkan aku, khususnya seluruh teman-temanku yang ada di sekolah, baik teman-teman sekelasku, beda kelas, dan juga guru-guru. Walau selama ini aku salah, mereka mungkin juga punya kesalahan kepadaku. Dan aku dan mereka bisa saling memaklumkan. Hanya tinggal orang yang berani memutuskan hubungan silahturami aku yang belum bahkan mustahil untuk bisa dimaafkan bahkan di kembalikan.

Dari sini aku bisa mempelajari semua kesalahanku yang telah aku perbuat kepada mereka, baik orang yang telah aku sakiti hingga melakukan hal itu. Mungkin pada dasarnya, lebih baik jadi orang yang normal. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Kadang aku punya kepribadian berlebihan dan tidak mau di kalahkan dari siapapun itu. Kadang aku juga iri terhadap kesuksesan dan kepopuleritas yang dimiliki oleh seseorang. Jadi pada dasarnya aku orang yang tidak mau dikalahkan. Kadang juga aku sengaja mengalah agar mereka berhasil mendapatkan kesuksesan yang mereka inginkan. Aku orangnya pendendam. Sehingga aku ingin banget membalas orang yang telah melakukan hal itu kepadaku. Tapi ya mau bagaimana lagi, memang kepribadianku seperti ini. Sejelek apapun kepribadianku, jika orang tidak bisa memakluminnya, mungkin inilah kendala tersulitku untuk mengubah semuanya. Menjadi orang normal memang sulit selama kita tidak mau mencoba dan berusaha menjadi diri sendiri. Aku memang orangnya pendiam. Rasanya tiap hari aku ingin menyapa orang disekitarku tapi entah mengapa aku selalu diam walaupun sudah niat dari sebelumnya? Entah kenapa, tapi rasanya ini efek dari kepribadianku yang memang harus sesuai dengan kepribadianku yang aslinya. Makin kesana umurku bertambah, makin terlihat bagaimana kepribadianku yang sebenarnya. Aku rasa, semua kesalahan yang telah aku perbuat bisa menjadi bahan pelajaranku agar aku bisa menjadi orang yang benar. Mungkin semua kesalahanku bisa aku catat dalam catatan kecilku agar aku bisa memperhatikan bagaimana aku melakukan orang dengan benar tanpa membuat mereka menjadi berlebihan bahkan kekurangan.

Stabilitas mungkin sudah cukup bagiku, namun rasanya memang aku butuh rasa cinta dari seseorang terutama perempuan yang selisih umurnya antara 0 sampai 5 tahun lebih muda hingga lebih tua dariku. Tanpa perempuan, kesuksesan masa depanku tidak ada gunanya karena perempuan lah yang selalu membangkitkan semangat dan gairah laki-laki. Tanpa semangat, mungkin semua pekerjaan yang niat tidak akan maksimal. Walau begitu, tidak seharusnya aku berlebihan atau kukurangan meminta perempuan dalam hidupku. Tapi memang saat ini aku sedang membutuhkan perempuan yang benar-benar mau, niat, dan ikhlas mendukungku, membuatku semangat dan gairah dalam melakukan segala hal. Terkadang memang hawa nafsu tak akan lepas dariku namun mau bagaimana lagi, aku dilahirkan memiliki rasa ambisi yang tinggi sehingga segala apapun angan-angan, keinginan, kemauan, hingga hawa nafsuku berpengaruh terhadap yang ada disekitarku. Rasanya aku ingin memiliki semuanya tapi rasanya hal itu tak mungkin bagiku. Aku ingin sekali jika ada sesuatu yang terbaik bagiku yang bisa menggantikan yang lainnya bisa aku peroleh. Terutama perempuan, baik dari bentuk fisik maupun kepribadiannya. Semoga ada yang lebih baik dari sebelumnya. Dan aku harap, saat aku lulus dari SMA ini, saat aku pertama kali menjadi mahasiswa baru di perkuliahan, aku bisa menemukan perempuan yang merupakan jodohku yang sebenarnya yang lebih baik dari mantan pacarku, temanku, sahabatku, bahkan perempuan yang selama ini aku jatuh cinta tapi tidak berhasil atau gagal mendapatkannya hingga seperti yang aku katakan, sampai terputusnya hubungan silahturahmi antara aku dengan mereka. Aku harap aku bisa mendapatkan jodoh yang sebenarnya saat aku pertama kali menjadi mahasiswa baru di masa pertama kali aku kuliah. Aamiin. Ngomong-ngomong, tujuanku itu sebenarnya bukan memuaskan nafsu tetapi agar ada pendamping dimana dia bisa membuatku semangat dan bergairah dalam menjalani hidup. Lagi pula yang namanya Harta, Tahta, dan Wanita memang wajib dimiliki semua Pria dalam meraih impian dan kesuksesan di masa depannya asalkan mereka memperlakukan ketiga hal itu dengan benar dengan tujuan yang benar.

Mungkin selama ini, aku ingin menjadi orang biasa yang tidak berlebihan dan tidak berkekurangan, apalagi saat kuliah nanti. Mencoba menjadi dewasa yang benar-benar dewasa. Tidak banyak mengeluh, dan berusaha untuk belajar mandiri. Tapi rasanya aku sudah menjelang dewasa, aku biasanya selalu manja dan menyuruh-nyuruh seseorang untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Rasanya inisiatifku ini kurang. Padahal sudah menjelang masuk dalam masa kuliah tapi tetap saja tingkah lakuku seperti ini. Mungkin sedikit membiasakan diri, rajin, dan bekerja keras akan mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa terlepas dari sesuatu yang meragu-ragukan aku dalam melakukan sebuah keinisiatifan dan juga kemalasanku dalam melakukan sesuatu dan ketergantungan dengan seseorang. Apapun itu, aku biasanya ketergantungan kepada seseorang dalam hal apapun. Baik bertindak maupun respek dan segala hal apapun itu. Ya, itulah kepribadianku. Kepribadian inilah yang menghambatkan untuk menjadi orang yang the real success.

Tapi kalau ketergantungan gini, pekerjaan apa yang cocok bagiku? Sementara aku juga ingin agar orang yang lebih ahli dariku itu bisa melihat kemampuanku dan memberikan salam sukses kepadaku? Kira-kira apa yang cocok? Selama ini memang aku tidak tau apa yang sesuai dengan diriku ini, terutama bagi masa depanku. Dari pekerjaan, jodoh, maupun hal lainnya masih aku bingungkan selama ini, apa yang cocok dengan kepribadianku ini? Kalau pekerjaan, ditilik dari kemampuanku, aku ahli dalam membuat game, menghitung matematika, kemampuan berbahasa (walau selama ini masih reading dan writing). Tapi untuk pekerjaan masa depanku inilah yang masih aku bingungkan sementara cita-citaku yang sebenarnya adalah ingin mengelilingi dunia ini, alias ingin menjadi seorang penjelajah dunia. Mengenai jodoh? Ditilik dari zodiak yang ada, aku ini sebenarnya berzodiak Libra yang sebenarnya paling cocok dengan Gemini, Aquarius, Leo, dan Sagitarrius. Tapi kalau dilihat dari semua keinginan kesuksesan masa depan aku, baik pekerjaan, rezeki, dan segala macam, aku harus memilih jodoh yang berzodiak Leo. Jika aku ingin yang bisa diajak bekerja sama dalam hal kepintaran dan pendidikan, aku harus memilih jodoh yang berzodiak Gemini. Jika aku ingin yang bisa diajak jalan-jalan kemana saja, aku harus memilih jodoh yang berzodiak Sagitarius. Sementara jika aku ingin yang bisa meningkatkan gairah dan semangat hidup, maka aku harus memilih jodoh yang berzodiak Aquarius. Semuanya merupakan pilihan yang sebenarnya dilema bagiku. Aku memang cukup bingung dalam memilih segala hal, masih diragukan dan diriku kurang konsisten. Tapi dalam tujuan yang aku inginkan sebenarnya adalah ingin agar masa depanku bisa sukses, sebenarnya aku harus memilih zodiak Leo. Tapi zodiak Leo ini sangat sulit untuk di raih karena butuh proses yang panjang agar bisa mendapatkannya. Tidak semudah Capricorn, Cancer, Taurus, Aries, Scorpio, Pisces dan Virgo yang selama ini mudah aku dapatkan. Tapi yang paling mudah yang selama ini aku dapatkan adalah Capricorn. Yang sulit adalah Cancer, dan Aries. Yang terbaik yang sulit aku dapatkan adalah Gemini dan Leo karena perlu membutuhkan proses tertentu. DSMLMD BLOG

Mungkin dari semua pengetahuan, baik dari kesalahan yang aku alami, kepribadian alamiah diriku, fakta yang ada, dan juga perhitungan masa depan yang aku pikirkan selama ini bisa menjadi catatan bagi diriku sendiri untuk memperoleh yang terbaik dariku dan tidak mengulangi sesuatu yang memilukan dan buruk bagiku. Aku ingin agar aku bisa menjadi orang yang baik dan dipandang baik bagi orang disekitarku. Aku harap, dengan segala kesalahan yang telah aku perbuat bisa menjadi pelajaran bagiku agar aku bisa menjadi orang yang baik dan sukses di masa yang mendatang. Aamiin. Inilah curahan hatiku yang aku alami selama ini sejak ada orang yang pertama kali memutuskan hubungan silahturahmi kepadaku. Orang yang memutuskan hubungan silahturahmi kepadaku bisa dihitung dengan jari, dan aku aharap orang yang memutuskan hubunganku ini bisa sadar dan kembali kepadaku kalau memutuskan hubungan silahturahmi ini sebenarnya sangat berbahagia bagi dirinya sendiri maupun orang lain baik di dunia maupun di akhirat. Sekian dari tulisan curhatku ini. Semoga ada orang yang membacanya dan merespon baik untukku. Karena postingan ini ditulis ketika aku sedang depresi memikirkan bahwa Ujian Sekolah tinggal 2 hari lagi. Hari ini dan Esok. Dan hari Rabunya sudah mulai Ujian Sekolah. Postingan ini ditulis karena masih memikirkan seseorang yang aku cintai tetapi dia berani memutuskan hubungan silahturahmi kepadaku, terutama orang yang sebelumnya memutuskan hubungan silahturahmi kepadaku tapi tak kunjung kembali terutama orang yang aku cintai itu. Semoga mereka sadar karena sangat berbahaya jika berani memutuskan hubungan silahturahmi ini. Baik orang lain maupun diri sendiri dan di dunia maupun di akhirat. Aamiin

End of This Posting. Curahan Hati untuk menghilangkan rasa galau, depresi, stress, dan gak bisa tidur gara-gara tidur selama 6 jam telah berakhir. Ingin sholat malam dulu, habis itu tidur, bangun tidur, masuk sekolah belajar di hari terakhir semua pelajaran, dan merayakan ulang tahun wali kelasku deh. Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan dan bermanfaat bagiku dibandingkan hari sebelumnya yang sangat menyakitkan bagiku.