Jumat, 02 Mei 2014

Days 122 - New Purple Batik

Hari Jumat, 2 Mei 2014. Sesuai dengan judulnya, aku mendapatkan batik baru berwarna ungu dari salah satu kakak seniorku. Teteh Nuri. Ya.. sebenarnya aku mendapatkan batik berwarna ungu ini karena aku membeli darinya. Aku sedang mencari batik berwarna ungu cuma sayangnya cukup langka apalagi modelnya juga cukup bagus dan langka. Sebelumnya aku pernah tertarik melihat batik ungu yang dibuat dari Yogyakarta. Namun sayangnya karena harganya yang cukup mahal berserta adanya ongkos kirim sehingga aku harus menunggu perantara yang dekat agar aku bisa membeli batik dengan mudah.

Kebetulan saat itu aku sedang nanggepin status BBMnya Teteh Nuri. Setelah direspon balik olehnya, dia sempat menawarkan batik kepadaku. Berbagai macam batik berserta warna dan jenisnya. Aku tertarik dengan tawaran Teteh Nuri. Aku pun sempat menanyakan tentang batik yang ingin aku cari, yaitu batik berwarna ungu atau biru dengan motif yang ramai dan berlengan panjang. Teteh Nuri sampai memberikan aku sample dan contoh batik yang ada disitu. Walau sempat membuatku bingung akan motif yang cocok karena motif untuk warna ungu terbatas, bahkan yang bagus hanya terletak pada lengan yang pendek. Ya aku sempat kepikiran akan ketersediaan batik dirumahku bahwa aku tidak memiliki batik dengan lengan pendek. Adapun batik lengan pendek namun terkensan seperti anak sekolahan. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli batik lengan pendek dengan warna ungu. Dengan harga Rp. 150.000 dan deal dengan Teteh Nuri. Akhirnya aku dapat membeli batik itu secara ketemuan. Harga memang mahal karena bahannya terbuat dari katun, perwarnaan yang kompleks, hingga ongkos kirim bagi dirinya (plus bonus darinya tentunya).

Awalnya aku janjian dengannya sekitar hari Selasa-Rabu namun belum ada kabar sama sekali darinya. Di hari jumat, 2 Mei 2014. Aku mendapatkan pesan Whatsapp dari Teteh Nuri mengenai keberadaan aku ada di kampus atau enggak. Dia sudah membawa batik yang aku minta, aku diminta untuk pergi ke kosannya, yaitu Kosan H5 yang lokasinya tidak jauh dari Kampus Fakultas Teknik. Walau aku sedikit salah alamat (seperti lagunya Ayu Ting Ting), tapi beruntung aku tertolong dengan tempat pos di setiap pinggiran rumah yang tertulis dengan blok rumah yang ada disitu. Akhirnya, aku bisa bertemu dengan Teteh Nuri di kosannya.

Di dalam kosnya, ruang tamu kos cukup besar dan luas, layaknya seperti rumah besar dan elite.Sepertinya sangat lega bagi penghuni kos untuk bisa bersantai dan beristirahat dengan tenang. Setelah aku masuk kedalam kos dan berada di ruang tamu, aku disuguhi dengan cemilan kue dan air putih oleh Teteh Nuri. Sedikit basa basi dengannya dilanjut dia memberikan aku batik ungu oleh Teteh Nuri. Tak sabar mencoba, aku mencoba batik ungu itu. Ke kamar mandi kosan khusus tamu kosan, mengganti baju, dan wala. Ternyata batik baru yang aku beli ini ukurannya sesuai dengan tubuhku, yaitu ukuran L. Walau aku terbiasa dengan ukuran XL, namun ukuran L ini sudah sangat cukup denganku. Berikut ini foto diriku yang menggunakan batik berwarna ungu:



Bagaimana? Bagus kan? Ya aku suka dengan batik ini, ini juga batik bebas lengan pendek yang pertama kali aku pakai. Aku beristirahat sejenak sambil berbincang-bincang dengan Teteh Nuri dengan menggunakan batik baru yang aku kenakan itu. Pada pukul 11:30an dengan waktu menunjukkan waktu untuk melaksanakan sholat jumat. Aku berpamitan ke Teteh Nuri namun aku menggunakan pakaian yang semula dan pakaian batik warna ungu aku simpan agar bisa aku kenakan di hari mendatang. Aku membayar uang batik itu ke Teteh Nuri. Aku sangat berterima kasih kepadanya telah memberikan (lebih cocoknya membelikan) batik berwarna ungu dengan lengan pendek ini. Walau mahal, setidaknya bisa digunakan seperti biasanya pada waktu sehari-hari.