Sabtu, 14 Maret 2009

Penyelamatan Teman Di Wilayah Es

Suatu hari, saya dan Fachrul (Nama panjangnya : Fachrul Eka Achridian) pergi kerumah teman saya yang bernama Adlin (Panjangnya : Adlin Fakhrana) dengan menggunakan motor (saya numpang ke motor teman saya karena saya gak punya motor :) ). Sebenarnya rumahnya di Bojong Kenyot Gede. Saat saya berada di perempat yang dimana arah itu menunjukan ke sekolah SMPN 2 Cibinong, bambu kuning, Pomad, dan Pemda Cibinong, saya dan teman saya menuju ke arah Bambu Kuning (memang ke Bojong Gede harus lewat arah Bambu Kuning untuk jalan Alternatif). Tapi tak di sangka di tanjakan yang curam yang menuju ke jembatan dan menuju tanjakan naik, kecepatan motornya melebihi 150 km/h hingga speedometernya mengeluarkan cahaya biru yang besar. Silaunya cahaya itu hingga membentuk portal aneh dan saya, teman saya terhisap beserta motornya ke portal tersebut.

Beberapa saat kemudian, saya dan teman saya terbangun dan terkaget-kaget. Tahu kenapa ? Ternyata, saya dan teman saya berada di daerah yang gak dikenal, hawanya cukup dingin, dan bersalju. Menurut saya, mana mungkin ada salju di negara tropis ini. Atau apakah kami terdampar di kutub selatan atau di dunia lain. Tempat yang gak dikenal dan sulit untuk dideteksi. Saya dan teman saya berada di desa salju yang sangat sepi. Teman saya curiga dan bertanya-tanya kepada saya. “Apa terjadi sih kita berada di tempat ini ?” Kata Fachrul. Saya berkata ”Gua kurang tau nih, apa mungkin motor kita terlalu kencang sehingga kita menuju ke dunia lain.” Teman saya ingin mencoba agar saya dan teman saya kembali ke dunia asalnya. Tapi motornya rusak akibat tiba di desa itu. Tiba-tiba muncul teman saya yang bernama Adlin menghampir saya dan teman saya. Lihat percakapan di dunia ini :

Adlin : Hello semua !

Saya dan Fachrul : Eloh !

Adlin : Kok lu bisa ada disini ?!

Fachrul : Gak tau kenapa ? Kemungkinan sih dari motor gua yang aneh dan muncul cahaya biru yang silau.

Adlin : Ih sama dong, gua lagi naik motor tuk kerumah Irma dan gak disangka kecepatannya berada di 150 km/h dan muncul cahaya yang aneh. Motor gua sekarang rusak.

Fachrul : ADUH... gimana kita bisa balik ke dunia kita nih.... !!?

Tiba-tiba muncullah monster aneh yang menghampiri kami. Monster ini besar, mirip ogre dan zombie, berelement es dan api, warna biru, tengah perutnya ada mulut. Monsternya punya 2 mulut, 2 tangan, 2 kaki, 2 mata, 2 lubang hidung, 2 kuping. Cukup seram. Bisa membayang monster ini ? Saya dan 2 teman saya kaget dan ketakutan. Lihat percakapan di bawah ini :

Monster : Bwahahaha, ternyata masih ada manusia di desa ini

Adlin : Ru, gua takut

Fachrul : Pergi sana kau monster jelek !!

Monster : (Marah dan mengamuk) Ahh.... diam kau ku sihir kau menjadi kristal ! (Mengeluarkan sihirnya) Freeze !!!

(Fachrul dan Adlin menjadi Kristal)

Saya : Oh tidak.... FACHRUL..... ADLIN......... !!!

Monster : HAHAHAHA..... Akhirnya aku mendapatkan 2 manusia yang tidak berguna ini !! (Sambil membawa 2 kristal)

Saya : Hey, kau monster aneh. Kembalikan teman-teman saya !!!

Monster : Ingin mendapatkan teman kamu kembali heeh ? Lawanlah aku di gunung es berapi, HAHAHAHAHAHAHA !!! (Menghilang langsung)

Saya : TUNGGU........... !!!!!!

Fachrul dan Adlin di ubah menjadi kristal oleh monster aneh dan membawa kabur. Tapi kenapa monster itu tidak menyihir saya ? Untunglah, kalau tidak saya bisa mati membeku. Sekarang saya harus menyelamatkan teman saya, yang dibawa oleh monster itu. Tapi dimana ya gunung es berapi itu ?

Saya melihat sekitar desa dan saya melihat awan merah di gunung yang tinggi. Jaraknya jauh sekali untuk kesana. Saya keluar dari desa itu, dan berjalan menuju ke gunung tinggi itu. Yang pertama saya hadapi yaitu berjalan di dataran salju yang datar dan luas. Walaupun masih jauh di depan mata, saya terus berjalan. Hawa semakin dingin dan angin semakin kencang. Tiba-tiba Badai salju datang datang menghampiri saya. Menghambat perjalanan saya, hingga saya hampir ditutupi bola salju . Walau tidak terbawa angin badai itu. Di tengah jalan saya hampir tidak bisa berjalan karena kaki saya sudah membeku. Badai pun terus menghampiri saya. Akhirnya saya tertutup oleh salju.

Beberapa saat kemudian, saya terbangun dari tutupan salju dan bertemu dengan anjing salju. Anjing salju itu telah menolong saya dari tutupan salju dan juga menhangatkan badan saya dengan bulu-bulunya yang hangat. Anehnya Anjing itu bisa berbicara dengan saya. Kayanya nih tanda-tanda kiamat, tapi kayanya sebenarnya saya berada di dunia lain. Saya berbicara kepada anjing salju itu tentang monster yang saya temui di desa. Anjing itu menjawab bahwa monster tersebut telah mengutuk semua warga desa yang saya temui menjadi kristal. Kristal tersebut akan di musnahkan kedalam lahar di gunung es berapi sehingga manusia telah menjadi kristal menjadi hilang dan mati. Tapi monster akan melakukan itu jika semua manusia yang ada di dunia ini sudah tidak ada. Saya bertanya kepada anjing salju bahwa apa nama dunia ini dan kenapa saya berada di dunia ini. Anjing itu menjawab nama dunia ini bernama dunia Andromedieval, dan saya berada disini akibat adanya teleportasi dan lubang biru terhadap kecepatan cahaya yang melewati batas maksimal. Saya berbicara kepada bahwa Anjing salju itu bahwa teman saya sudah di bawa oleh monster itu lalu saya harus menyelamatkannya agar tidak hancurkan. Anjing itu berkata bahwa saya harus mempunyai senjata untuk membasminya. Senjata itu berada di Gua Excalibur. Saya meminta kepada Anjing itu untuk mengantarkan ke Gua Excalibur. Dan Akhirnya saya diantarkan dengan cepat menuju Gua Excalibur. Oh ya... Anjing salju ini besar loh badannya dan bisa ditumpangi.

Gua Excalibur berada di Gunung Salju Berapi. Saat ingin tiba menuju pintu masuk Gua, terjadi gempa dan jatuhlah banyak bongkahan batu dari gunung itu. Saya dilempar oleh Anjing Salju dan akhirnya berhasil masuk ke Gua Excalibur. Pintu masuknya tertutup oleh bongkahan salju. Saya sih kurang tahu bagaimana nasib Anjing Salju itu. Kemudian, melanjutkan perjalanan dalam gua dan mencari senjata itu. Disitu saya melihat banyak sekali batu Intan. Saya berkeliling dan melihat-lihat dan akhirnya saya menemukan sebuah pedang yang sedang menancap di batu Intan itu. Saya menarik pedang itu (Agak susah untuk mengeluarkannya) dan akhirnya saya berhasil mengeluarkan Intannya saja dari tanah. Bukan Pedangnya. Tiba-tiba saya ingin drop small water. Untung gak ada orang disini. Saya dropnya ke arah batu intan yang ditancap oleh pedang itu. Tiba-tiba batunya meleleh setelah nge-drop dan akhirnya Pedangnya dapat diambil (Walaupun bau pesing :)) . Kemudian,terjadi gempa dan ada suara seperti gerbang pintu terbuka. Saya menuju ketempat suara itu, dan ada cahaya merah yang sangat terang (tidak silau). Saya masuk ke cahaya merah itu dan saya berada di tempat magma Gunung Es Berapi.

Saya melihat sekeliling tempat ini dan di tanah yang saya pijak terdapat lahar yang sangat panas. Tiba-tiba lahar itu naik ke atas secara cepat. Saya bergegas melompati lantai batu yang menempel di dinding (sebutannya birai). Saya terus melompati dari biari ke birai lainnya hingga sampai ke atap gunung. Selama melompati itu saya terhalang dengan kekelawar yang menyerbu saya. Saya menyerang kekelawar itu dengan Pedang yang saya bawa. Lahar semakin kencang menuju ke atap gunung. Dengan cepatnya, saya trus melompat birai ke birai yang lain hingga saya saat berada di birai terakhir. Saat ingin melompati tepi daratan gunung, saya tidak sampai karena tepi daratnya cukup tinggi. Saya tidak punya harapan lagi untuk menyelamatkan teman saya. Tiba-tiba dari atas muncul banyak bongkahan es yang berjatuhan secara lambat. Saya langsung melompati bongkahan per bongkahan walaupun ngeri jatuh ke lahar. Hingga sampai berada di tepi daratan saya terlempar ke atas akibat tanah yang bergetar dan terbang dari akibat lahar yang meledak keluar. AKHIRNYA sampai di tempat monster aneh yang sebelumnya pernah di temui di desa.

Mendarat di puncak gunung dan diberi sambutan oleh monster itu. Saya melihat ribuan kristal bertumpakan di tepian puncak gunung dan di bawah tepi itu terdapat lahar panas. Suasana gelap kemerahan, dingin, dan menyeramkan. Liaht percakapan pertarungan antara saya dengan monster itu :

Monster : (Bertepuk tangan) Hebat..... Akhirnya kau bisa disini.....

Saya : Hey monster Jelek !!! Kembalikan teman saya dan bebaskan semua orang yang telah kau kutuk itu !!!

Monster : Oh gitu, lawanlah aku sekarang !!

Saya : Baik, aku terima tantanganmu itu !!!

Saat memulai pertarungan antara saya melawan monster itu, monster itu mengeluarkan sihir barrier (penghalang). Saya tidak dapat menyerang monster itu hingga barriernya hilang. Monster itu mengeluarkan sihir bongkahan es. Saya menghindari serangan itu. Serangan tersebut muncul dari atas secara tiba-tiba. Kemudian, barrier itu menghilang dan saya menyerang dari belakang. Tapi monster itu belum tewas. Dia mengeluarkan sihir barrier dan mengeluarkan Es berduri. Es Duri tersebut mengejar saya. Dan hampir nyaris menancap di tubuh saya. Saat barrier monster habis, langsung menebas monster itu secara cepat. Monster itu melemah dan dia mengeluarkan jurus terakhirnya, yaitu dari perut mulutnya mengeluarkan lidah panjang dan mengikat tubuh saya. Lidah itu mengeluarkan liur yang beracun sehingga saya kena racun dan tangan saya tidak bisa bergerak. Yang berbahayanya lagi monster itu mengeluarkan sihir freeze yang akan menjadi kan saya kristal. Saya lemah dan tidak mampu untuk menyerangnya. Tapi barriernya tidak di aktifkan. Saya hanya mengandalkan kaki saya untuk bergerak dan menendangnya. Tidak disangka tendangan saya cukup keras dan dia terlempar dan jatuh kedalam lahar. AKHIRNYA SAYA BISA MENGALAHKAN MONSTER ITU.

Setelah melawan monster aneh itu. Tumpukan kristal itu pecah, muncul cahaya kecil dan mengelilingi saya. Cahaya kecil itu membawa saya menuju ke desa. Dan cahaya tersebut memencar dan berubah menjadi orang. Akhirnya, Fachrul dan Adlin kembali selamat. Orang yang ada di dunia itu telah kembali dengan selamat. Saya merasa bahagia karena kembali teman saya dan orang yang ada di dunia itu. Kepala desa dan warga desa muncul di handapan saya dan teman saya. Dan saya diberi sorakan bahwa saya telah menyelamatkan dunia itu. Lalu, kepala desa itu memberikan layanan dan keinginan kepada saya dan teman saya. Saya dan teman saya menginginkan kami kembali ke dunia kita. Kepala desa menyuruh warga desa yang ahli mesin memperbaiki motornya Adlin dan Fachrul. Sementara warga lain memberikan makanan dan minuman untuk kami. Tapi saya diberikan penghargaan oleh kepala desa. Beberapa saat kemudian, motornya sudah selesai di perbaiki dan Saya, Fachrul dan, Adlin bisa Pulang ke Dunia asal dan meninggal kan dunia Andromedieval. Untuk kembalinya kami harus mengendarai motor dengan kecepatan 150 km/h hingga terbukanya portal aneh yang menuju ke Dunia kita. Saat tiba di Dunia Asal, mendarat di sekolah SMPN 2 Cibinong bagian lapangan merah. Setelah itu kami kerumah Adlin untuk kerja kelompok. Ini merupakan kejadian yang tidak pernah saya lupakan, karena bisa berpetualang membasmi monster-monster yang ingin menghancurkan kehidupan manusia.


Maaf jika ceritanya harus banyak menngunakan Imajinasi disini, dan juga maaf jika banyak kata yang tidak jelas disini.


Tidak ada komentar: