Sabtu, 02 Mei 2009

Ujian Nasional Side A

Senin

Hari pertama Ujian Nasional, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia. Pelajaran yang menurut saya normal, biasa. Karena pelajaran bahasa indonesia menyangkut hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita. Saat saya datang ke sekolah sekitar jam 08:30 WIT, suasana di sekolah sepi sekali padahal mulai ujiannya jam 09:00 WITA. Ya... kalau begini suasannya, mendingan jalan-jalan. Kemudian saya berkeliling di sekolah. Pas di kantin, saya melihat banyak sekali anak-anak yang sedang ngbrol dan diskusi. Saya berpikir bahwa ada apa sebenarnya mereka dikantin sampai ramai seperti pasar. Saat saya selidiki dan lihat, ternyata mereka sedang menyalin dan menulis bocoran Kujab (Kunci Jawaban). Wow, bagaimana mereka dapat kujab itu ? apa dari guru, diam-diam menyelinap dan mengambilnya, atau main sogok ya ? Saya bertanya kepada teman saya. Katanya teman saya mendapatkan kujab itu dari teman sekolah lain. Ada yang dari sekolah cinus, manec, dan pego (lupa sih nama kepanjangan sekolah itu). Ada pun teman saya menulis atau menyalin kujab di media tertentu, seperti kertas kecil, tissue WC, handuk kecil, papan, paha, otak, jidat, kaki, tangan, kerudung, dan media-media vitalitas yang lain. Ada yang mengatakan bahwa mereka tidak mau mendapatkan nilai jelek ataupun mereka tidak mau mereka tidak lulus. Wajar sih.. Orang tua tidak mau anaknya bodoh, bandel, atapun tidak lulus.
Tidak hanya orang bodoh, bandel, atau rese yang menyalin / menulis kujab, tetapi orang pintar, jenius, dan baik juga seperti itu. Mungkin karena yang telah saya jelaskan tadi, sebab utamanya tidak lulus. Rata – rata, hampir 90,57 % lihat kujab. Termasuk kelas saya pastinya. Tapi seingat saya, ada beberapa orang yang tidak mau mencontek dari kujab. Pastinya saya Rahadian Yusuf, si super pintar supersetar. Hehehe.... Saya jujur saja sih, NYONTEK. Oh ya saya di ruang 38, 1/10 kelas 9-7 dan 9/10 kelas 9-8. Di ruang 38 ada 20 siswa. Saya duduk dekat meja pengawas (ZiGZaG Said : YYYYEEEEEEESSSSSSSS.................. But I Said : NNNNNOOOOOOOOOOO...................) Kalau kamu pernah mendengar lagu Vertex pangkat berapa saja ciptaan ZiGZaG pasti mendengar kata YYYYEEEEEEESSSSSSSS.................
Saat masuk ke ruang ujian, rasanya seperti ulangan biasa, tidak tegang, bulu kuduk tidak mekar, tidak kebelet pipis.... kebelet pipis, normal. Kalau deket pengawas sih ngeri, hehehehehe. Saat di kasih Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN), ada yang berubah saat saya lihat pada LJUN pada tahun sebelumnya, yaitu :

1. Tahun Ujiannya berubah (Ya iyalah)
2. Penambah jenjang, awalnya SMP dan MTs, sekarang di tambah dengan SMP LB (Sekolah apaan tuh)
3. Warnanya ada yang gelap dan terang (dibagian nama, nomor, TL)

Ujian Nasional ini sama dengan Try Out dan Ulangan Umum. Membulatkan, Menghitamkan, dan Menulis. Lumayan sih untuk soal bahasa indonesia, ada yang edan, ngaco maupun mudah. Saat dimulainya ujian, saya langsung mentitikkan Jawaban dari 1-10. Kalau semuanya gak hapal. Jadi sedikit dulu dan memastikan kujab itu benar atau tidak ? Bel berbunyi sekali bertanda soal sudah boleh dibuka. Paket soalnya juga sangat berbeda, termasuk pada latar tema paket soal. Untuk mencoba apa benar kujab itu benar, saya mencoba soal nomor 1 sampai 10. Setelah diperiksa dan di teliti ternyata benar. Tapi mennurut saya, untuk pelajaran selanjutnya kurang yakin dengan kujab itu. Yang penting mencoba nomor 1 hingga 10.
Di tengah waktu ujian, saya berkonsentrasi menghadapi soal paling rumit menurut saya. Tapi, suasana didalam kelas sepi, sedikit suara gemerisik orang ingin menyontek. Sstt.... pengawasnya diam melototin sesuatu. Tidak mengawas yang lain. Dia bukannya mengawasi murid malah melihat paha mulus. Paha siapa ? Paha cewek yang berinisial AD. Saking enaknya tuh pengawas melototin paha. Dan tiba-tiba satu ruangan (termasuk pengawas) terkejut oleh kedatangan kepala dinas dan kepala sekolah. Tujuan mereka datang untuk melihat suasana ujian dikelas saya. Beberapa detik kemudian, mereka kabur dan suasana kembali normal. Pengawasnya tidak mau melihat paha AD lagi. Takut di penjara sama kepala dinas :) . Buat cewek sih ini cara ampuh, untuk mengelabui para lelaki bejat. Padahal pengawasnya laki-laki dan perempuan. Kenapa yang perempuan gak peringatin pengawas laki-laki ya ? Wah jangan-jangan pengawasnya laki-lakinya bejat lagi. o.O

Selasa

Hari kedua UN, yaitu bahasa inggris. Pelajaran Favorit saya. Seperti biasa, ramai di kantin, nyalin kujab di media tertentu. Saat dimulainya Ujian. Seperti biasa juga. Mencocokkan dan ternyata benar. Saya berharap mulai besok jawabannya betul semua dan dimulai dari nomor 1 sampai 40.
Di ruang saya suasannya lumayan unik dan aneh. Pasalnya, di ruang saya ada anak yang ingin makan di ruangan ujian saat ujian sedang berlangsung. Anaknya itu berinisial IP, anak itu ngebentak ingin makan tapi gak boleh sama pengawas. Namanya juga peraturan waktu Ujian. Pas selesai ujian. Dia langsung asik makan di ruangan itu bersama pengawas. Aneh :( .

Rabu

Hari ketiga UN, yaitu matematika. Pelajan Favorit saya pas SD, tapi pas di SMP. Mamamia sulitnya. Saat ada ujian ini, saya takut soalnya terlalu sulit. Maka dari itu, saya menulis kujab dari 1 sampai 40 di papan menggunakan pensil BH HB. Tapi kalau ngebuletin pake pensil 2B. Ada juga sih teman saya ngebuletin pake pensil 4B. Dapat dari mana tuh pensilnya. Bukannya diwajibkan pakai pensil 2B ?
Saat masuk ke ruangan ujian, saya lagi beruntung. Soalnya, meja pengawasnya di pindahin ke tengah. Jadi, aman untuk melihat kujab itu. Kemudian saya melihat tampang pengawas. Mukanya mirip Bu Endah dan Bu Lestari. Tapi gak mirip amat. Saat dibuka soal ujian matematika, soalnya terlalu mudah dan ada selipan soal anak SD o.O . Ngapain ya memerlukan kujab kalau soalnya semudah itu. Kejadian yang sama seperti kemarin. Berinisial IP ingin makan di kelas lagi. Ya ampun.... Kayanya ada maksud sesuatu dia makan dikelas. Pengawas juga ampe gak berkutik lagi. Tapi, karena IP ingin makan dan bertanya tentang gurunya. Ya jadi, 1/4 waktunya digunakan bukan untuk mengerjakan UN malah buat penceramahan tentang pengawas guru itu. Untungnya semua murid udah selesai, termasuk saya. Hasil ceramahnya adalah
1. Pengawasnya dari SMP PGRI 2 (entah Cibinong entah Bogor)
2. Memberikan jalan tentang berlangsungnya UN
3. Tidak ada catatan bagi anak yang ketahuan menyontek (Happy kalau mendengar ini).

Kamis

Hari terakhir UN, yaitu IPA. Paling seram dan menakutkan. Pasalnya, saya paling sebal dengan teori IPA, kecuali kalau menghitung sih mudah. Seperti biasa nyalin kujab 1 - 40 di papan. Ku harap kujabnya itu benar semua. Saat dibagikan kertas LJUN-nya. Saya langsung sergap mentitiki kujab itu di LJUN dan menghapus kujab yang ada di papan. Kemudian saya lanjutkan dengan membulatkan Identitas. Si pengawas sedang jalan-jalan keliling meja melihat LJUN agar tidak ada kecurangan dalam mengisi Jawaban. Padahal bel belum berbunyi tapi si pengawas langsung sergap meriksa jawaban. Kalau ada yang dititikin atau membulatkan jawaban maka diancam nilai dikurangi 4 oleh departemen pendidikan. OHHHHHHH NOOOOOOOOOOOOOOOOOO............. Udah kehapus duluan lagi. Wah... ini mah udah gak berkutik lagi. Pas saya mendengar ada teman saya yang berinisial IP ketahuan sudah mentitiki jawaban, tangan dan kaki saya langsung keram. Udah deh hidupku hancur lembur. Malah penghapusnya hilang lagi. Ingin minjam, tinggal sekutil tai lalat. Waktu pengawas sudah sampai di meja saya. Saya sudah tidak berkutik lagi alias mampus (istilah mensyukuri orang yang telah mendapatkan musibah dengan cara yang kasar) . Selanjutnya, saya dikomentari oleh pengawas bahwa saya merupakan penyontek proffesional dan saya juga di ancam nilai nya dikurangi 4 (untung bukan dikeluarkan dari ruang ujian). Yang parahnya lagi, malah dicatat lagi ke buku laporan siswa ujian nasional. ZiGZaG berkata “YYYYYYYEEEEEESSSSSSSS !!!!!!!” Saya pasrah lah mengalami musibah ini.
Saat 1/2 perjalanan UN berlangsung, si pengawas mulai melihat LJUN semua murid lagi, saya sih baru nyampe nomor 25 pada saat itu. Sayangnya kujabnya tidak sama, hanya 62 % yang sama. SETAN bener yang bikin seperti ini. Tiba-tiba terdengar teman saya lagi yang ketahuan nyontek. Dia berinisial IGNM. Dia ketahuan karena kertas kujab kelihatan oleh pengawas. Akhirnya, IGNM di ancam mendapatkan nilai 4. 20 menit kemudian, di ruang ujian saya ada yang KENTUT segede bom di comberan. Satu kelas pada ketawa, pengawasnya tidak mempedulikan suara KENTUT itu. Malah pengawas itu selalu siaga melihat semua siswa. Di seling suara ketiwi itu, ada teman saya diam-diam nyontek kujab atau nulis kujab. Tapi, ketahuan oleh pengawas. Teman saya yang berinisial FR, nyontek menggunakan kartu peserta. Di ancam nilai menjadi 4. 21 menit 12 detik kemudian si pengawas mulai berkeliling lagi. Dan dapat 1 ekor, yang berinisial AD yang awalnya dipaha sekarang menggunakan kertas. Alasannya, dia tidak mau lagi pahanya jadi kasar. Padahal dia orangnya pintar IPA loh waktu pas sejarah saya di kelas 8-2. Ancaman seperti yang tadi. Kayanya hari ini pengawasnya kejam amat. Kaya Iblis gak punya perasaan baik. Setelah AD ketahuan, semua murid tidak mau menggunakan kujab. Mereka menggunakan cara tradisional yang sering mereka gunakan. Yaitu, bertanya sono kemari. Akibat rencana itu, satu kelas ketahuan menyontek semua. Dan apa yang terjadi ? Pengawas itu memberikan kebijakan. Kebijakannya ialah tidak mencatat buku laporan siswa UN . Bagi yang telah tertulis disitu, akan dihapus ancaman itu. Jadi, kesimpulannya siswa yang sudah ketahuan nyontek sudah tidak perlu khawatir lagi nilainya menjadi 4. Tapi menurut saya, yang bikin edan tuh soalnya yang bikin RESE !!! SULIT LEVEL 43/50 .
99 menit berlalu dan pengawas memperingati bahwa LJUN-nya harus dikumpulkan sekarang dan tidak boleh pulang sebelum bel berbunyi karena semuanya sudah selesai akibat menyontak dari kujab plus ribut dikelas. Saat pengumpulan LJUN, si IP melakukan ulah lagi yaitu makan saat ujian sedang berlangsung. YA anak ini mah kebiasaan saat makan pas ujian berlangsung. Pengawasnya sekarang gak berkutik lagi ingin mengizinin atau tidak. Karena itu, seperti kemarin, pengawas itu berceramah lagi. Hasil ceramahnya adalah :

1. Nilai hasil UN harus bisa ditanggung jawabkan setelah lulus nanti.
2. Jika orang bodoh mendapatkan nilai bagus saat UN akibat nyontek, dia akan merasakan kebodohan, kepencundangan dan kesengsaraan saat sekolah lanjut.
3. Kelas saya sama curangnya dengan kelasnya Rahadian di ruang 37.
4. Ada murid yang ketiduran di ruang 37 kemarin. Siapakah dia ? Dia adalah Rahadian Yusuf. Dia sudah selesai dan malas meriksa ulang lagi, dan akhirnya tidur selama 30 menit.
5. SMAN 1 Cibinong masuk tanpa tes (kalau sekarang tidak tahu)
6. Sejarah SMP PGRI 2

Bel berbunyi 4x dan ujian sekolah berakhir. Dan kumpul dilapangan meraih kemenangan Ujian Nasional.

Side B segera di blog ini.

Tidak ada komentar: